UNGKAPINVESTIGASI.COM, MAKASSAR, SULSEL 15 Juli 2025 - Peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme kini menjadi prioritas nasional, menyusul munculnya indikasi aktivitas kelompok radikal di sejumlah wilayah strategis, termasuk Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ancaman tersebut dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, pertahanan, dan ketertiban masyarakat.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan adanya aktivitas mencurigakan dari oknum mantan narapidana terorisme (napiter) yang diduga memanfaatkan celah dalam distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kegiatan ini disinyalir merupakan bagian dari skema pendanaan terselubung untuk mendukung aksi-aksi radikal, dengan target utama objek vital nasional di kawasan Makassar dan sekitarnya.
Menanggapi situasi ini, aparat penegak hukum bersama instansi terkait diminta untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif yang terukur dan terintegrasi. Pengamanan berlapis harus diterapkan di seluruh titik strategis, termasuk instalasi energi, pusat transportasi, serta objek vital nasional lainnya. Pemeriksaan intensif di pintu masuk wilayah dan patroli berskala tinggi di area rawan juga menjadi langkah mendesak guna meminimalisir potensi ancaman.
"Kami tidak boleh menganggap enteng sekecil apa pun potensi gangguan. Koordinasi antar-lembaga terus diperkuat demi menjamin stabilitas nasional," ujar seorang pengamat keamanan nasional yang enggan disebutkan namanya.
Dari hasil penelusuran awak media, salah satu nama yang kini menjadi sorotan adalah AM, seorang eks napiter yang diduga kembali terlibat dalam aktivitas ilegal. AM disebut-sebut menjalankan distribusi BBM subsidi secara ilegal dengan memanfaatkan jaringan mantan napiter sebagai kedok operasional. Praktik ini tidak hanya melanggar regulasi pemerintah, tetapi juga mengancam keamanan nasional secara sistemik.
Situasi semakin memprihatinkan dengan beredarnya sejumlah foto yang memperlihatkan eks napiter tertentu berpose bersama pejabat publik. Dugaan kuat menyebutkan bahwa jalur media tertentu digunakan untuk mendekati atau memengaruhi para pemangku kebijakan, yang pada akhirnya dapat mengganggu kredibilitas serta objektivitas aparatur negara.
Pihak berwenang menegaskan bahwa investigasi akan terus dikembangkan. Langkah hukum akan ditempuh secara tegas terhadap siapa pun yang terbukti terlibat dalam aktivitas yang mengancam integritas dan stabilitas nasional, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
"Ancaman saat ini tidak lagi bersifat konvensional. Terorisme bisa menyusup melalui jalur ekonomi dan struktur sosial. Negara harus hadir dengan tindakan tegas, cepat, dan terkoordinasi," ujar seorang warga yang juga pemerhati isu keamanan nasional.
Situasi ini menjadi peringatan keras bagi seluruh elemen bangsa: kewaspadaan tidak boleh mengendur. Ancaman terhadap kedaulatan negara dapat muncul dalam berbagai bentuk dari kekerasan fisik hingga infiltrasi sistemik yang sulit terdeteksi secara kasatmata.
