UNGKAPINVESTIGASI.COM, MAKASSAR – Di tengah tantangan derasnya arus informasi digital dan maraknya peredaran kabar bohong, PT Aswar Jaya Grup menggelar peringatan Hari Kebebasan Pers yang sarat akan refleksi. Acara bertajuk "Perkuat Peran Pers Dalam Menghadapi Tantangan Informasi Palsu (Hoax)" ini berlangsung pada Minggu, 04 Mei 2025, di Warkop Azzahra, kawasan Jalan Bandang Makassar.
Puluhan jurnalis dari berbagai platform media, aktivis pers, serta tokoh masyarakat hadir dalam suasana keakraban dan semangat diskusi yang tinggi. Fokus utama perbincangan adalah mengupas peran krusial jurnalisme di tengah masifnya disinformasi yang berpotensi menggerus kepercayaan publik.
Direktur Utama PT Aswar Jaya Group, Aswar, dalam sambutannya menyampaikan, “Pers harus tetap menjadi pilar demokrasi yang teguh dalam menjaga integritas informasi.” Beliau menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor dan antar insan media demi mewujudkan ekosistem informasi yang kredibel dan sehat.
Aswar menyatakan, "Intinya, kami ingin menjaga marwah insan pers di Indonesia, di setiap individu wartawan. Integritas wartawan memegang peranan vital dalam membangun sinergi dengan seluruh instansi maupun lembaga yang ada di Indonesia."Lanjutnya.
Selain diskusi mendalam mengenai dinamika dunia kewartawanan, acara ini juga diwarnai dengan interaksi santai dan humor antar sesama jurnalis. Aswar turut menyampaikan apresiasi atas dedikasi sejumlah wartawan dalam menyajikan peliputan isu-isu publik yang berimbang dan terpercaya.
Mengingatkan akan Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei, Aswar menilai momen ini sebagai waktu yang tepat bagi para pelaku media di Indonesia untuk melakukan refleksi mendalam. "Tantangan terbesar saat ini adalah semakin canggihnya penyebaran hoaks yang secara signifikan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap media arus utama," tegasnya.
PT Aswar Jaya Group, sebagai entitas yang bergerak di bidang media publikasi, menegaskan komitmennya untuk senantiasa mendukung praktik jurnalisme yang independen dan bertanggung jawab. "Indonesia membutuhkan media yang tidak hanya menyajikan informasi secara cepat, namun juga dengan tingkat akurasi yang tinggi," pungkas Aswar.