UNGKAPINVESTIGASI.COM, TUBAN, JAWA TIMUR — Klenteng Kwan Sing Bio Tjoe Ling Kiong yang berada di Jalan Martadinata No. 1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, merupakan salah satu tempat ibadah Tri Dharma terbesar di Asia Tenggara. Dibangun di atas lahan seluas 4 hingga 5 hektare, klenteng ini tidak hanya menjadi pusat spiritual bagi penganut Taoisme, Konghucu, dan Buddha, tetapi juga dikenal sebagai satu-satunya klenteng yang menghadap langsung ke laut.
Sayangnya, meski menyandang berbagai keistimewaan, saat ini klenteng tersebut terkesan sepi dari kunjungan, baik dari warga lokal maupun wisatawan dari luar daerah. Untuk menghidupkan kembali peran dan kemegahan Klenteng Kwan Sing Bio, GO TJONG PING selaku Ketua Panitia Pemilihan Pengurus dan Penilik Klenteng mengambil langkah strategis.
Dalam waktu dekat, GO TJONG PING berencana menyelenggarakan pesta demokrasi umat Klenteng Kwan Sing Bio, yakni pemilihan pengurus dan penilik klenteng yang definitif, setelah vakum selama 13 tahun. Acara ini akan digelar pada Minggu, 8 Juni 2025 pukul 08.00 WIB di Restoran Ningrat, Jalan Cokroaminoto No. 1, Tuban. Seluruh perwakilan pengurus klenteng se-Indonesia dijadwalkan hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penting ini.
“Harapan kami, melalui pemilihan ini bisa terbentuk pengurus dan penilik yang sah dan definitif, dipilih langsung oleh umat anggota klenteng. Ini adalah langkah awal menuju kebangkitan kembali Klenteng Kwan Sing Bio,” ungkap GO TJONG PING.
Jika klenteng ini kembali aktif dan dikelola dengan baik, berbagai program akan diluncurkan untuk menjadikannya pusat kegiatan budaya dan spiritual yang hidup. Di antaranya adalah program studi tour rutin untuk siswa SD dan SMP se-Kabupaten Tuban, atraksi barongsai dan taichi massal setiap hari Minggu, serta penyambutan tamu oleh staf yang mengenakan pakaian tradisional Tionghoa.
Tak hanya itu, area klenteng akan dihiasi dengan hiburan seperti liong, badut, penyewaan kostum tradisional lengkap dengan fasilitas foto, dan pertunjukan musik. Pada hari Minggu dan tanggal merah, klenteng juga akan menjadi tempat pertemuan umat Konghucu dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Yang paling menarik, setiap perayaan ulang tahun Dewa Kwan Kong akan diadakan arak-arakan keliling kota Tuban, melibatkan partisipasi dari 100 klenteng se-Indonesia. Selain itu, lebih dari 1.000 tokoh Tionghoa nasional akan diundang untuk hadir dalam acara akbar tersebut.
Dari sisi sosial dan ekonomi, panitia juga berencana memberi ruang gratis bagi pedagang buah dan makanan setiap hari Minggu dan hari besar, sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM lokal. Fasilitas gedung klenteng akan ditingkatkan, termasuk rencana pemasangan lift di gedung empat lantai.
“Sekarang saatnya klenteng ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kesejahteraan umat. Dengan penguatan seksi sosial, kami ingin memberikan beasiswa, bantuan kesehatan, serta memberdayakan masyarakat lokal melalui UMKM. Tuban harus menjadi kota yang diperhitungkan, dan Klenteng Kwan Sing Bio adalah kuncinya,” tegas GO TJONG PING.
Dengan semangat revitalisasi ini, Klenteng Kwan Sing Bio diharapkan kembali menjadi ikon spiritual, budaya, dan ekonomi yang membanggakan, tidak hanya bagi umat Tri Dharma, tetapi juga seluruh masyarakat Kabupaten Tuban. (Yan)