UNGKAPINVESTIGASI.COM, LUWU - Workshop atau bengkel milik PT. Katana Global Trade yang berlokasi di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu menjadi sorotan publik usai viral di media sosial. Disebut-sebut sebagai tempat penimbunan BBM bersubsidi jenis solar, bengkel ini akhirnya buka suara.
Tawakkal, kepala workshop, menjelaskan bahwa PT. Katana Global Trade adalah perusahaan yang bergerak di bidang Ekspedisi dan Armada tangki BBM, bukan penimbunan BBM. Ia menceritakan bahwa tuduhan ini bermula dari kejadian pada Rabu (9/4/2025) lalu, saat empat orang yang mengaku wartawan dan LSM, beserta seorang oknum anggota TNI, masuk ke area bengkel tanpa izin.
"Mereka tiba-tiba masuk dan salah satu dari mereka langsung merekam video tanpa izin. Karyawan kami pun bertanya maksud dan tujuannya, namun mereka tidak memberikan jawaban yang jelas," ungkap Tawakkal.
Tawakkal menjelaskan bahwa saat itu sekitar 30 orang sopir dan mekanik sedang mengecek kondisi armada di workshop. "Ada sekitar 20 unit armada yang sedang dicek kondisi dan dibersihkan sebelum diberangkatkan," jelasnya.
"Terkadang, armada yang sudah memuat BBM harus dibongkar atau dipindahkan muatannya ke armada lain karena sedang diservis. Maka dari itu, BBM yang dipindahkan sementara ke tandon untuk kemudian dipindahkan lagi ke armada lainnya," jelas Tawakkal.
Tawakkal menilai bahwa kejadian ini merupakan kesalahpahaman. "Mereka masuk tanpa izin dan melakukan hal yang mencurigakan, sehingga memicu ketenangan karyawan kami," ujarnya.
"Salah satu dari mereka mengatakan bahwa mereka bersama anggota TNI yang ada di atas mobil. Namun, ternyata anggota TNI tersebut menyebutkan bahwa ia bukanlah anggota TNI," tambah Tawakkal.
Tawakkal menegaskan bahwa PT. Katana Global Trade tidak melakukan penimbunan BBM subsidi jenis solar. "Mereka salah paham dan menilai kegiatan biasa di bengkel kami sebagai hal yang mencurigakan," tegasnya.
Usai kejadian ini, rombongan oknum tersebut akhirnya berdamai dengan pihak PT. Katana Global Trade setelah menjalani komunikasi. Namun, mobil oknum terlihat arahnya ke Kota Palopo, berbeda dengan pernyataan mereka yang mengaku akan ke Belopa.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran informasi yang beredar di media sosial serta motif dari rombongan oknum tersebut yang masuk ke area bengkel tanpa izin dan melakukan perekaman video.
Semoga klarifikasi dari PT. Katana Global Trade dapat menjernihkan situasi dan mencegah beredarnya informasi yang tidak benar.